11.53

JURUS JITU CEGAH DIARE






Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir

Salah satu jalan masuk ke dalam tubuh yang dilalui bakteri dan kuman penyakit lainnya adalah kontak dengan tangan. Maka itu tangan hasrus sering-sering dicuci. Kita sering mencuci tangan tanpa sabun, hanya mencucinya di aliran atau genangan air. Padahal, sabun dapat membantu mengangkat kotoran di tangan secara tuntas. Salah satu kebiasaan

tidak sehat para ibu yang terpantau saat monitoring perilaku masyarakat terkait air adalah tidak terbiasa mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan pantat anaknya. Padahal, jelas yang dibersihkannya adalah kotoran sumber penyakit.

Menyiapkan makanan dengan bersih

Kebanyakan di antara kita membersihkan sayuran yang akan dikonsumsi menggunakan air yang tidak bersih. Hal ini juga diungkapkan dr Handrawan Nadesul, dokter yang juga pemerhati dunia kesehatan, berdasarkan-pengamatan yang dilakukannya pada sebagian besar sayur-mayur yang ada di swalayan. Sayur-mayur tersebut dibersihkan oleh masyarakat di aliran-aliran air sungai yang kotor ataupun aliran air got di pinggiran kota Jakarta. Tentu raja kesempatan menempelnya telur-telur cacingdan bibit penyakit lainnya di helaian sayur jadi bertambah besar. Maka itu cuci ulang seluruh bahan makanan yang akan dimasak selain makanan yang diplastik, tertutup cangkang ataupun yang diawetkan seperti ikan asin.


Menggunakan “WC Sehat”

Ironis memang, saat Pemerintah telah menyediakan fasilitas WC umum di beberapa daerah yang sanitasinya kurang, masyarakat malah enggan menggunakannya. Inilah yang ditemukan tim pengamat USAID. Alasannya antara lain karena mereka malas mengantre, terbatas jumlahnya, tidak bisa digunakan 24 jam, tidak terawat, dan tidak ada privasi. Di lain tempat, seperti di pinggiran kota atau di perdesaan, masyarakat memiliki banyan: pilihan 'WC. Bisa di semak- semak, sungai, kolam ataupun di belakang rumah. Alasan mereka memilih WC alam ternyata karena lebih praktis dan ekonomis, lebih nyaman dan terbuka. Perilaku-perilaku dan pemikiran seperti itulah yang seharusnya diubah, caranya dengan menanatnkan pemikiran pentingnya WC yang sehat. Salah sate ukuran WC sehat, paling tidak aliran kotorannya dibuang ke septic tank yang sehat pula. Bukan ke sungai ataupun kolam, karena penyakit yang keluar bersama kotoran manusia akan lebih mudah menjangkiti tempat lain melalui media air.


Pemberian suplemen Zinc

Hasil studi menunjukkan suplemen zinc dapat menekan secara bermakna frekuensi dan beratnya diare dan gangguan saluran nafas serta durasi dari morbiditas diare.

Konsumsi probiotik

Dari hasil uji klinis berbagai probiotik yang sudah terbukti khasiatnya antara lain Lactobacillus acidophilus LA1 untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Lactobacillus GG (ATCC 53103) untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan proteksi terhadap rotavirus, Lactobacillus casei Shirota Strain untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah diare rotavirus. Sedangkan Bifidobacterium bifidum untuk mencegah diare karena virus.


Konsumsi dark chocolate

Satu lagi manfaat dark coklat bagi kesehatan yaitu dapat mengatasi masalah diare. Suatu penelitian baru menunjukkan kandungan flavonoid yang terdapat pada biji coklat dapat membantu mencegah penyerapan cairan yang berlebihan di usus halus, yang berhubungan dengan masalah diare. Para peneliti mengatakan bahwa flavonoid pada coklat dapat digunakan sebagai suplemen atau obat alami untuk diare. Coklat yang mengandung tinggi konsentrasi dari flavonoid ini dapat mengatasi diare menjadi libih ringan. Penelitian baru-baru ini untuk pertama kalinya membuktikan bahwa kehilangan cairan melalui usus dapat dicegah dengan flavonoid pada coklat, kata peneliti Horst Fischer, PhD, dari Oakland Research Institute. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan dipergunakan menjadi terapi yang alami, mudah didapat dan tanpa memiliki efek samping.

Sumber :

http://www.esp.or.id/

http://www.gizi.net/

http://www.drhandri.com/


0 komentar: