Perubahan lingkungan secara cepat terjadi secara global. Lingkungan hijau yang sudah menipis dan keberadaannya telah tergantikan dengan kawasan permukiman dan daerah industri. Perubahan itulah yang secara tidak langsung memperburuk pemanasan global. Pemanasan global sudah menjadi topik yang mendunia. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi. Dampak dari pemanasan global ini berimbas pada perubahan iklim yang tak menentu. Selain itu, dampak lain dari perubahan iklim sendiri akan mempengaruhi pola distribusi dari vektor-vektor tersebut dan juga mempengaruhi laju reproduksi dan maturasi dari agen infektif yang ada di dalam tubuh vektor. Dari perkembangan vektor tersebut akan muncul wabah penyakit baru (new emerging disease) yang disebarkan oleh vektor. Masalah baru timbul, padahal masalah lama tidak kunjung terselesaikan juga, malahan masalah yang lama ini akan berpotensi menjadi masalah endemik (re-emerging disease). Selain itu dampak dari global warming adalah memburuknya kualitas udara dan juga akan membuat hancur sistem pertanian akibat kemarau, peningkatan suhu dan dan curah hujan. Dalam laporan Human Development 2007/2008 yang dikeluarkan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) disebutkan pemanasan global akan membuat sistem kehidupan yang telah dibangun hancur perlahan-lahan.
Penyebab utama pemanasan bumi ini adalah pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas karbondioksida (Co2) dan gas-gas lainnya yang disebut sebagai gas rumah kaca ke atmosfer bumi.
Indonesia termasuk dalam negara yang akan menerima dampak besar pemanasan global dan perubahan iklim yang sedang terjadi. Perubahan iklim yang akan terjadi di Indonesia selain berdampak terhadap terjadinya bencana alam (banjir, dan lain-lain) dengan akibat akibat langsung terhadap masalah kesehatan (misal gangguan kesehatan akibat banjir), juga menyebabkan perubahan kondisi, serta peningkatan penyebaran penyakit yang berdampak pada turunnya kualitas derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, STOP GLOBAL WARMING! Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi yang menyelamatkan bumi ini. Hari ini bertepatan dengan hari bumi tanggal 22 April. Mari kita selamatkan bumi kita.
0 komentar:
Posting Komentar